watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

MANTAN PACAR TERSAYANG

Aku adalah seorang ibu rumah tangga berusia
kurang lebih 30 tahun.
Pernikahan kami telah berjalan kurang lebih 7
tahun dan mempunyai
seorang anak yang sudah sekolah di playgroup.

Suamiku adalah seorang
pekerja di perusahaan swasta, karena kesibukan
pekerjaannya dia biasa
pergi pagi dan pulang malam. Walau begitu
hubungan kami berjalan dengan
baik.
Kami biasa terbuka dalam berbagai hal, termasuk
masalah sex. Sayangnya
karena pekerjaannya, staminanya di ranjang
kurang bisa memuaskan
keinginanku. Aku inginnya berhubungan sex tiap
hari, sementara suamiku
paling sanggup tiga hari sekali. Itupun setelah
ejakulasi, dia tidak
sanggup untuk menambah ronde. Satu hal yang
dia suka bilang adalah
keinginannya untuk melihatku berhubungan sex
dengan laki-laki lain. Dan
bahkan dia bilang kalau dia enggak perlu melihat
langsung, asal setiap
aku sudah berhubungan sex dengan laki-laki lain
aku harus menceritakan
detailnya dan dilakukan dengan sepengetahuan
suamiku. Syarat lainnya
adalah, bahwa aku menyukai laki-laki tsb, ganteng
dan yang penting aku
bisa menikmati hubungan sex-ku dengan laki-laki
tersebut.

Perlu aku ceritakan, bahwa sebelum menikah
dengan suamiku sekarang ini,
aku hanya pernah mempunyai pacar sekali.
Itupun kami hanya sebatas
berpacaran, jangankan berhubungan sex, bahkan
berciuman pun belum
pernah. Meskipun pernah pacarku dulu itu
memintaku untuk menciumku namun
dengan halus aku menolaknya. Jadi bagiku
suamiku adalah laki-laki
pertama yang berhubungan sex denganku.
Awalnya keinginan suamiku ini
cuma sekedar ‘pillow-talk’ atau fantasi ketika kami
melakukan pemanasan
sebelum melakukan hubungan sex dengan
suamiku. Sampai pada suatu hari.
Awalnya suatu pagi, seperti biasa setelah suamiku
pergi ke kantor
sekaligus mengantarku anakku pergi ke
playgroup, aku pergi mandi. Karena
biasanya pagi hari sebelum suami dan anakku
pergi, aku menyelesaikan
pekerjaan rutin rumah tangga dan menyiapkan
sarapan. Ketika baru saja
aku selesai mandi, dan masih mengenakan
kimono handuk, tiba-tiba bel
berbunyi. Dalam keadaan tubuh telanjang dan
hanya ditutupi kimono, aku
pergi untuk membuka pintu. Betapa kagetnya
aku, ketika ternyata yang
datang adalah Pram, mantan pacarku dulu.

Dalam keadaan gugup, bercampur senang aku
tidak mampu berkata kecuali
mempersilakan dia masuk dan lalu mengunci
pintu. Aku bahkan lupa kalau
aku cuma pake kimono. Tampangnya masih
seperti dulu, kecuali bahwa kini
dia tampak sedikit lebih gemuk dan lebih dewasa.
Meski aku akui bahwa
aku sangat menyayangi suamiku, kadang-kadang
aku masih suka merindukan
mantan pacarku ini. Dalam keadaan masih
gugup, tiba-tiba Pram
menggenggam tanganku dan bertanya tentang
kabarku, aku hanya bisa
menjawab lirih. Namun aku tidak bisa
menyembunyikan binar mataku,
melepas rinduku padanya. Tiba-tiba dia
mendaratkan ciumannya ke pipiku
dengan lembut, dia bilang dia sangat
merindukanku. Sambil kemudian
tangannya memelukku, dia bilang kalau dia
tunggu dari pagi diatas
mobilnya, dan begitu tahu kalau suamiku sudah
pergi dia lalu pergi
memencet bel rumahku.

Dalam pelukannya yang makin erat dia bilang,
aku ingin menciummu.
Sesuatu yang dari dulu ingin dia lakukan namun
belum terlaksana. Dalam
keadaan seperti itu aku hanya bisa memejamkan
mataku dan bersiap
menerima ciumannya. Lalu kurasakan bibir Pram
dengan kumis tipisnya
mulai menyentuh bibirku, dan aku lalu
menyambut ciumannya dengan membuka
mulutku. Masih dalam keadaan mata terpejam
lidah Pram mulai menjelajahi
mulutku dan aku membalasnya dengan penuh
gairah kerinduan. Lalu perlahan
kurasakan tangannya yang tadi mendekapku
mulai mengelus bagian pantatku
dari luar kimono.
Awalnya cuma remasan ringan namun kemudian
dia mulai meremas dengan
penuh berahi. Mendapat perlakuan demikian,
nafasku makin tersengal dan
ciumanku makin hot. Lalu tangan Pram mulai
menelusup ke balik kimonoku
dan meremas pantatku dengan mesranya. Aku
makin terhanyut, dan sangat
menikmati permainannya ketika akhirnya bibirnya
mulai menjelajahi
leherku lalu kemudian turun ke arah payudaraku.

Perlahan tangan Pram
mulai membuka kimonoku sampai akhirnya
kimonoku terjatuh di lantai dan
aku kini telanjang bulat. Ya, baru pertama kalinya
kini tubuh
telanjangku disaksikan oleh laki-laki lain selain
suamiku. Namun
birahiku sudah makin meninggi, sehingga
tanganku pun mulai membuka
kemeja Pram dan kuusap dadanya dan kadang
kuelus puting Pram. Bibir Pram
kini mulai mengisap payudaraku bergantian dan
jari tangannya mulai
memainkan vaginaku.
Aku kini sudah benar-benar enggak tahan dan
meminta dia untuk memasukkan
penisnya ke vaginaku yang kini sudah sangat
basah. Lalu dia menggendong
tubuh telanjangku ke kamar tidur, dimana aku
biasa tidur dengan suamiku.
Setelah meletakanku di ranjang Pram lalu
membuka celananya sehingga kini
dia pun telanjang. Aku agak sedikit kaget, ternya
ukuran penis Pram
lebih besar dari ukuran suamiku. Meskipun
badannya lebih kecil dari
suamiku. Pram lalu menghampiriku mencium
bibirku lagi dan perlahan
mencium seluruh badanku sampai akhirnya
bibirnya mulai menyentuh vaginaku.
Betapa lembutnya, lidahnya mulai menjilati
klitorisku dan terkadang
dimasukannya ke lubang vaginaku. Vaginaku
makin basah, tanganku pun
mulai meraih penisnya, yang ternyata benar
benar lebih besar dari milik
suamiku. Sampai aku tidak tahan lagi dan
memohon Pram untuk segera
memasukkan penisnya ke vaginaku. Setelah
membasahi kepala penisnya, Pram
mulai mengarahkan penisnya ke arah vaginaku
yang kini benar benar
menginginkan untuk dimasuki penisnya yang
besar itu. Agak susah awalnya,
namun secara perlahan dan lembut penisnya kini
masuk seluruhnya di
vaginaku. Tak dapat kugambarkan betapa kini aku
sangat terhanyut,
vaginaku terasa penuh oleh penisnya dan gairah
yang didorong
kerinduanku. Sehingga tak lama aku merasakan
orgasmeku makin dekat dan
aku meminta Pram untuk menggerakkan
penisnya dengan cepat. Sampai
kemudian aku benar benar mencapai puncak dan
memeluknya dengan erat.


Melepaskan segala rindu dan hasrat.
Setelah orgasmeku mulai menurun Pram masih
memelukku dengan erat, lalu
mulai menggerakkan penisnya lagi dengan
perlahan. Kira-kira lima belas
menit berlalu namun ternyata Pram masih belum
ejakulasi. Padahal
biasanya suamiku paling tahan sekitar lima
menitan. Lalu kemudian Pram
membalikkan badanku, sehingga kini aku yang di
atas dan dia di bawah.
Aku lalu mengambil inisiatif dengan setengah
berjongkok dan menggerakkan
pantatku merasakan penisnya keluar masuk di
vaginaku. Aku hampir
mencapai orgasmeku yang kedua ketika tiba-tiba
Pram bilang kalau dia
hampir ejakulasi, dia lalu tanya apakah dia harus
ejakulasi di luar, aku
bilang di dalam saja karena toh aku sudah pasang
KB. Lalu kemudian dia
benar benar berejakulasi. Kurasakan spermanya
menyemprot dengan keras.

Sampai 5 kali dia menyemprotkan spermanya
yang hangat di vaginaku lalu
akhirnya diapun terkulai lemas. Aku hanya bisa
memeluknya, merasakan
kehangatan spermanya dan menikmati sisa sisa
kekerasan penisnya yang
mulai mengecil di vaginaku.
Tiba tiba aku dengar pintu garasi terbuka. Lalu
cepat kusambar kimonoku.
Aku pikir pasti suamiku yang datang, karena
biasanya dia masuk melalui
pintu garasi. Ternyata benar, suamiku yang
datang. Dalam keadaan rambut
acak-acakan dan sperma Pram yang menetes
sampai ke pahaku, aku tanya
kenapa dia pulang. Rupanya dia ketinggalan
agenda kerjanya dan bermaksud
mengambil kedalam. Tapi aku larang, dia bilang
kenapa, lalu aku
ceritakan singkat kalau di dalam ada Pram. Terus
dia tanya kenapa
rambutku acak-acakan, dipikirnya aku belum
mandi.
Tadinya aku takut untuk berterus terang sampai
kemudian dia bilang
apakah aku baru making love sama Pram. Aku
jawab ya, ternyata mendengar
itu, suamiku jadi sangat terangsang. Lalu dia
bilang boleh dia lihat.
Lalu kubuka kimonoku, tampak vaginaku yang
memerah dan sperma Pram yang
masih menetes dari vaginaku. Lalu tanpa banyak
bicara suamiku jongkok di
hadapanku yang masih berdiri dan mulai menjilati
cairan sperma yang
menetes di pahaku, lalu jilatannya mulai beralih ke
vaginaku dan
menjilati sperma Pram sampai bersih. Setelah itu
dia memintaku
menungging, lalu suamiku menurunkan
celananya sampai di mata kaki dan
mulai memasukkan penisnya ke vaginaku yang
masih dipenuhi sisa sperma Pram.

Vaginaku kini terasa longgar, karena baru
dimasuki penis yang lebih
besar dan masih penuh sisa sperma, namun
tampaknya suamiku sudah sangat
bernafsu, mungkin karena fantasinya kini jadi
nyata. Sehingga tak lama
dia pun langsung berejakulasi, menyebabkan
vaginaku kini terisi oleh
sperma dari dua laki-laki yang berbeda. Lalu dia
kembali mengancingkan
celananya, dan bilang untuk ambilkan agendanya.
Lalu dia bilang kalau
dia lagi buru-buru karena mau ada rapat di
kantornya. Setelah suamiku
pergi, aku pergi ke kamar mandi dan
membersihkan vaginaku. Ketika aku
kembali ke kamar, Pram bertanya siapa yang
datang, lalu kujawab tadi
orang yang minta iuran bulanan RT. Lalu aku
hampiri Pram, lalu kukulum
penisnya yang masih kecil. Perlahan penisnya
mulai menegang kembali dan
kamipun kembali making love sampai aku
mengalami dua kali orgasme dan
dia menumpahkan kembali spermanya di
vaginaku.

Baik Pram maupun aku sangat terkesan dengan
apa yang baru kami lakukan.
Menjadi sangat istimewa karena baru saat inilah
aku merasakan memekku
dimasuki kontol selain milik suamiku dan
sekaligus orang yang mengisinya
adalah seseorang yang pernah punya kesan
khusus di hatiku. Dengan berat
hati aku bilang kalau sekarang dia harus pergi
karena aku harus
menjemput anakku. Sebelum pergi, Pram
meninggalkan nomor handphone dan
memintaku untuk menghubunginya setiap saat
aku membutuhkannya. Aku
kemudian mengantarnya sampai ke pintu depan
dan dia meninggalkanku
dengan ciuman lembut di pipi.
Malamnya ketika suamiku pulang, dan anakku
sudah tidur suamiku minta aku
menceritakan tentang apa yang aku lakukan
dengan Pram tadi siang. Sambil
berbaring berdua aku mulai bercerita. Sambil
seksama mendengarkan
tangannya menelusup ke balik rokku dan
langsung menuju ke memekku (aku
tidak pakai celana dalam). Lalu di bilang, wah
memeknya masih bengkak
nih. Lalu jarinya mulai mengusap itilku. Sambil
terus bercerita aku usap
puting susu suamiku sehingga suamiku makin
terangsang mendengar
ceritaku. Dia jadi tidak sabar dan membuka
celananya lalu memasukkan
kontolnya ke memekku.

Aku baru mulai menikmati gerakan kontolnya di
memekku ketika tiba-tiba
suamiku bilang kalau dia sudah mau ejakulasi.
Aku bilang tahan dulu
karena aku masih belum mau orgasme, namun
apa daya suamiku tak mampu
menahan dan akhirnya dia menyemprotkan
spermanya di dalam memekku. Tak
lama kontolnya mulai layu dan kemudian dia
tertidur kecapean. Aku kini
dalam posisi “menggantung” karena aku belum
orgasme. Kemudian kucoba
untuk melanjutkan dengan jalan memainkan
jariku di memekku. Entah
mengapa meskipun suamiku ada di sisiku, saat
bermastrubasi yang justru
aku bayangkan seolah-olah Pram yang kini
sedang menyetubuhiku. Sambil
membayangkan kejadian tadi siang aku terus
memainkan memekku sampai
kemudian aku orgasme. Namun kuakui rasanya
tidak sehebat dengan apa yang
aku rasakan tadi siang.
Besoknya perasaan menggantung itu masih ada.
Dan seperti rutinitas
biasa, setelah suami dan anakku pergi, aku
kembali sendiri di rumah.
Tiba-tiba keinginan untuk mengulangi apa yang
kulakukan kemarin dengan
Pram muncul dengan kuat. Aku hubungi nomor
HP-nya dan menanyakan apakah
ia bisa datang sekarang. Sayangnya dia bilang
tidak bisa, karena ada
yang harus dia kerjakan pagi ini. Lalu aku tanya
gimana kalau malam. Dia
balik tanya bagaimana dengan suamiku. Aku
bilang kalau suamiku
sebernarnya tahu apa yang kita lakukan kemarin
dan dia menyetujuinya.

Jadi aku pikir malam ini pun tidak apa-apa kalau
dia datang. Tapi dia
jawab dia masih merasa sungkan untuk ketemu
dengan suamiku.
Akhirnya aku usulkan gimana kalau kita keluar
sekalian makan malam, tapi
aku mau bilang suamiku dulu. Dia bilang setuju
karena malam ini dia
punya banyak waktu. Katanya hari ini adalah hari
terakhir dia berada di
kotaku untuk pekerjaannya sebelum besok di
kembali ke kotanya. Aku
kemudian menelepon suamiku dan menceritakan
rencanaku, suamiku bilang
oke. Aku begitu bersemangat dan ingin
mempersiapkan sesuatunya dengan
baik. Aku lalu pergi ke kamar mandi, mencukur
bulu memekku dan memakai
lulur wangi sehingga nanti malam Pram benar-
benar terkesan dengan
penampilanku.
Malam hari jam delapan suamiku pulang. Anakku
sudah tertidur setengah
jam yang lalu karena siangnya dia bermain
sehingga tidak tidur siang.

Suamiku mendapatiku sudah berdandan rapi dan
wangi. Dia kemudian ajak
aku makan malam, namun aku bilang kalau aku
mau makan malam diluar
dengan Pram. Akhirnya dia makan malam
sendiri. Aku lalu telepon Pram
untuk datang menjemputku. Sebelum Pram
datang suamiku memeluk dan
menciumku, tangannya lalu merambah
memekku, dia merasakan memekku yang
licin karena pagi tadi baru dicukur. Sambil
tersenyum dia bilang, wah
persiapannya hebat sekali, katanya lagi dia jamin
Pram pasti tidak akan
merasa cukup menyetubuhiku cuma sekali.
Sebelum aku pergi dengan Pram
suamiku penasaran ingin menjilat memekku yang
licin, lalu dia
menyingkapkan rokku, membuka celana dalamku
dan mulai menjilati memekku.
Aku sedang menikmati jilatan lidahnya di
memekku ketika kudengar suara
klakson di depan. Kulihat melalui jendela, ternyata
Pram yang datang.
Lantas aku pamit sama suamiku, suamiku bilang
celana dalamnya enggak
usah dipake toh aku tidak akan
membutuhkannya. Aku cuma tersipu
mendengar ucapannya.
Aku keluar dan langsung menuju Pram yang
masih dimobilnya. Sampai di
dalam mobil Pram menyambutku dengan
ciuman kecil di pipiku. Lalu dia
tanya sekarang mau kemana. Aku cuma bilang
terserah dia. Lantas Pram
mengarahkan mobilnya ke sebuah restoran.
Turun dari mobil, Pram memeluk
pinggangku sambil berjalan menuju restoran,
serasa masa berpacaran kami
dulu. Makan malam berlangsung dengan
romantis, diselilngi dengan saling
bercerita tentang masa kami berpacaran dulu. Dia
bilang dia sangat
berbahagia karena kini telah merasakan apa yang
dulu sangat ingin
rasakan namun belum pernah terlaksana. Dia
menambahkan kalau sampai
sekarang dia masih belum menikah. Dia bilang
meskipun kini dia sudah
punya tunangan, dia masih sering mengingatku
dan karenanya benar-benar
menikmati kebersamaan ini.
Selesai makan malam, Pram mengarahkan
mobilnya ke luar kota. Menjelang
di luar kota, di daerah yang sejuk kami lalu
berbelok memasuki sebuah
motel. Sebuah motel yang cukup luas dan asri.

Mobil langsung menuju
garasi yang terletak persis di bawah kamar motel.
Seorang pelayan
membukakan pintu garasi dan langsung
menyodorkan formulir check-in.
Setelah menandatangani formulir serta
membayar tagihan awal, si pelayan
kemudian menutup pintu garasi. Pram lalu
mengajakku menaiki tangga
menuju kamar motel di atas.
Kamar motel itu cukup luas, ada sebuah ranjang
ukuran kingbed,
seperangkat sofa dan TV set, serta kamar mandi
yang dilengkapi bathtub.
Pram rupanya sudah tidak sabar lagi, tanpa
berkata dia langsung
menarikku dan mencium bibirku dengan penuh
gairah. Kusambut ciumannya
dengan penuh gairah pula. Sambil menciumku
tangan Pram dengan
semangatnya meremas susuku. Aku kemudian
membuka celana yang dia kenakan
dan tak sabar aku dorong Pram ke arah ranjang.
Dalam keadaan Pram yang
terlentang kumasukkan kontol Pram ke mulutku
dan mulai mengulumnya
dengan semangat. Kumainkan kontolnya yang
besar itu keluar masuk
mulutku. Pram hanya bisa memejamkan
matanya menikmati hisapanku. Tak
lama Pram bilang kalau dia ingin menjilati
memekku. Pram lantas mencopot
seluruh pakaianku dan pakaiannya sendiri, sampai
kami berdua kini
telanjang bulat. Lalu dia kembali berbaring dan
memintaku meletakkan
pantatku di atas mukanya.

Maka dengan posisi 69 aku kembali mengulum
kontol Pram sementara dia
menjilat memek dan itilku. Kira kira setengah jam
kami dalam posisi itu
ketika kurasakan orgasmeku telah mendekat,
sampai kemudian aku mencapai
orgasme. Dengan mulut masih mengisap kontol
Pram, kutekankan memekku
dengan kuat ke muka Pram. Dia sendiri dengan
kuat mengisap itilku sampai
aku benar benar melayang. Beberapa saat setelah
orgasmeku memudar, Pram
lalu membaringkanku di ranjang, mulutnya kini
mengisap puting susuku
bergantian. Setelah puas mengisap dan
mengulum susuku, kemudian dia naik
ke atasku dan mengarahkan kontolnya di
memekku. Dengan lembut dia
mengusapkan kepala kontolnya di memekku.
Memekku kini sudah sangat basah
dan menginginkan kontolnya untuk segera
dimasukkan ke memekku. Perlahan
Pram menekan kontolnya ke lubang memekku.

Meski memekku sudah basah,
Pram agak kesulitan untuk memasukkan
kontolnya. Dengan jariku, kubuka
bibir memekku lebar-lebar, sampai kemudian
seluruh kontolnya masuk di
memekku. Dia mulai menggerakkan kontolnya
keluar masuk memekku.
Setelah kira-kira 10 menit Pram mengentotku, tiba
tiba aku merasakan
kalau aku ingin pipis. Aku bilang kalau aku mau
pipis dulu, Pram
mencabut kontolnya dan lalu menuntunku ke
kamar mandi. Di kamar mandi,
Pram minta aku kencing sambil berdiri, lalu
mulutnya kembali menjilati
memekku. Dorongan untuk pipis sudah sangat
mendesak dan aku sudah tidak
tahan lagi. Dan air kencingku kini menyembur
dengan deras. Tapi Pram
malah terus menjilati memekku sehingga air
kencingku mengenai wajahnya
bertubi-tubi. Setelah selesai, Pram menyalakan
shower dan mengajakku
mandi bareng. Tangannya membalurkan sabun
ke seluruh tubuhku, dan ketika
giliranku menyabuninya ketika sampai di bagian
kontolnya kukocok
kontolnya sampai sambil tertawa dia bilang
“sudah nanti aku keburu
nyampe di luar”. Sambil terus bercanda Pram
bilang sini aku sabuni
bagian dalam memekku. Aku bilang gimana
caranya? Lalu dia memintaku
sedikit menungging, sambil masih berdiri dan
kontolnya penuh sabun, dia
lalu memasukkan kontolnya ke memekku. Dia
bilang begini caranya
menyabuni bagian dalam memekmu.
Lantas, dia mengisi bathtub lalu mengajak untuk
meneruskan permainan
cinta kami di bathtub. Pram lalu berbaring dan
minta aku memasukkan
kontolnya dengan posisiku di atas. Aku
menggerakkan pantatku naik turun
sampai air di bathtub bergelombang karena
gerakan kami. Setelah kurang
lebih setengah jam Pram lalu memintaku
menungging di bathtub dan
memasukkan kontolnya dari belakang. Dengan
gerakan yang makin lama makin
cepat aku kemudian mencapai orgasmeku yang
kedua yang tak lama kemudian
Pram pun mencapai ejakulasi. Pram
menyemprotkan spermanya yang hangat di
memekku.

Setelah mengeringkan badan, lalu kami berdua
pergi ke ranjang dan sambil
saling berpelukan kami tertidur bagaikan
sepasang pengantin baru. Ketika
terbangun kulihat waktu sudah menunjukkan
pukul 3 dini hari. Pram lalu
kubangunkan karena aku harus pulang. Namun
dia bilang dia masih mau
menyetubuhiku sekali lagi sebelum pulang. Lalu
dengan romantis Pram
kembali mencumbuku untuk kemudian
memasukkan kontolnya kembali di
memekku. Akhirnya kami berdua mencapai
orgasme, aku sengaja tidak
membersihkan memekku karena aku tahu
suamiku suka melihat memekku masih
basah oleh sperma laki-laki lain yang baru
bersetubuh denganku.
Kami sampai di rumah pukul setengah lima. Dan
Pram meninggalkanku di
pintu depan. Dia bilang dia akan mengusahakan
untuk datang ke kotaku
sesering mungkin. Ketika aku masuk kudapati
suamiku masih lelap
tertidur. Perlahan aku naik ke ranjang dan
kudekatkan memekku di muka
suamiku. Dari memekku, sperma Pram menetes
keluar membasahi wajah
suamiku, suamiku terbangun dan tersenyum
melihatku. Lalu tanpa banyak
omong dia langsung menjilati memekku yang
sangat basah oleh sperma Pram.
Setelah bersih, aku lalu memasukkan kontolnya
ke memekku. Sambil
bercinta, suamiku minta aku menceritakan
kejadian tadi malam. Suamiku
bilang gimana kalau kapan-kapan ajak Pram
untuk bermain bertiga. Aku
bilang nanti aku coba hubungi dia. Akhirnya
suamiku pun kembali mencapai
ejakulasinya dan menambah sperma di dalam
memekku dengan miliknya,
tercampur dengan sperma Pram.
Atas permintaan suamiku aku menghubungi
Pram melalui telepon,
mengundangnya untuk datang ke rumah kami.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Awalnya Pram agak segan untuk
bertemu suamiku, namun aku berusaha
meyakinkan bahwa suamiku sudah
mengetahui semua yang kita lakukan dan dia
malah menyetujuinya.
Kutambahkan bahwa dengan demikian maka
kesempatan kita untuk bertemu
semakin besar karena bisa dilakukan kapan saja
jika waktu dan kesempatan
memungkinkan. Akhirnya Pram setuju dan akan
meneleponku terlebih dahulu
sebelum datang.
Selang beberapa minggu kemudian barulah aku
menerima telepon dari Pram
mengabarkan bahwa dia akan datang pada akhir
minggu ini, bertepatan
dengan long weekend (hari libur nasional yang
berdempetan dengan hari
minggu). Saat itu juga aku langsung menelepon
suamiku yang masih di
kantor tentang rencana Pram yang akan datang
berkunjung. Suamiku lantas
mengusulkan bagaimana jika kita sekalian berlibur
keluar kota bersama,
mumpung long weekend. Aku bilang aku sih
setuju saja, asalkan Pram juga
setuju. Suamiku bilang kalau dia akan booking
kamar dari sekarang,
soalnya kalau tidak, susah dapat hotel di saat long
weekend.

Akhirnya, hari Sabtu yang ditunggu tiba. Pram
datang sekitar jam 11
siang. Saat itu anakku masih di sekolahnya dan
baru akan pulang sekitar
jam 12-an, sementara suamiku masih di kantor.
Aku langsung menyambut
Pram dengan pelukan kangen dan Pram balas
memelukku, lalu lantas mencium
bibirku. Namun meskipun hasratku begitu
menggebu untuk segera making
love dengan Pram, aku harus menahan diri
karena sebentar lagi anakku
segera datang. Pram lalu kemudian pamit untuk
pergi ke kamar mandi untuk
membersihkan badannya selepas perjalanan jauh
dari kotanya.
Aku sendiri kemudian menyiapkan makan siang
untuk Pram dan keluargaku.
Sekitar jam 12 anakku sampai di rumah. Aku lalu
perkenalkan Pram sebagai
teman ayahnya. Pram cepat akrab dengan
anakku. Setengah jam kemudian
suamiku datang dari kantor dan aku langsung
mengajaknya ketemu Pram.


Sebenarnya suamiku sempat mengenal Pram, itu
dulu ketika aku masih
pacaran sama Pram aku sebenarnya sudah
mengenal suamiku sekarang ini,
tapi saat itu hanya sebatas teman. Dan dalam satu
kesempatan aku sempat
mengenalkan Pram sebagai pacarku kepada
suamiku. Tapi saat itu mereka
hanya saling bertegur sapa dan tidak berkenalan
lebih jauh.
Suamiku lantas menyapa Pram, yang kelihatan
agak canggung. Namun
kemudian aku mengajak mereka untuk bersama
makan siang. Di meja makan
suamiku aktif memulai pembicaraan, namun
umumnya yang dibahas sekitar
masalah bisnis dan politik secara umum. Setelah
makan selesai, terlihat
kekakuan sudah mulai mencair. Sementara aku
membereskan meja makan,
mereka berdua lalu melanjutkan obrolan mereka
sambil merokok di beranda
rumah. Kelihatannya mereka berdua sudah mulai
akrab, kerena sesekali
tawa lepas mereka terdengar. Belakangan aku
tahu bahwa mereka
membicarakan aku, tentang betapa hot-nya aku
di ranjang.

Selepas pukul tujuh malam setelah kami selesai
berkemas, kami berempat
(termasuk anakku) dengan menggunakan sebuah
mobil kijang pergi menuju ke
sebuah tempat di luar kota, ke hotel yang telah
kami book sebelumnya.
Sengaja kami memilih waktu agak malam untuk
menghindari macet yang
biasanya terjadi di sore hari. Suamiku yang
menyetir mobil, dan Pram di
kursi depan. Aku dan anakku duduk di jok
tengah. Setelah satu jam
perjalanan anakku mulai tertidur mungkin karena
siangnya dia tidak tidur
maka dengan cepat ia terlelap.
Sementara itu obrolan diantara kami sudah mulai
terhenti, mungkin karena
kehabisan topik. Suamiku dengan penuh
konsentrasi mengemudikan
kendaraannya, dan Pram menatap lurus ke arah
depan. Sementara itu aku
mulai merasakan memekku gatal, karena
menahan hasrat dari siang. Aku
lalu berinisiatif mengulurkan tanganku ke depan
dan memeluk Pram dari
belakang. Pram awalnya merasa enggak enak
dan melihat ke arah suamiku,
seolah minta persetujuan. Suamiku tersenyum
dan memberikan isyarat bahwa
dia setuju. Pram lalu sedikit merebahkan kursinya
dan aku lantas mencium
bibirnya dari arah belakang. Dengan kepala
tersandar aku mulai melumat
bibir Pram dan dibalas Pram dengan mengulum
lidahku.

Kedua tanganku menelusup ke balik kemeja Pram
dan mulai mengusap kedua
putingnya. Sementara itu Pram lantas
melingkarkan kedua tangannya
kebelakang dan meremas pantatku dengan erat.
Tak lama tangan Pram
menelusup ke balik rok dan mengelus pahaku
dengan lembut. Perlahan
tangannya bergerak semakin ke atas, kurasakan
jari-jarinya menyibakkan
tepian celana dalamku dan mulai menyentuh bibir
memekku. Jarinya lalu
memainkan klitorisku dan sesekali memasukkan
jarinya ke lubang memekku
yang sudah basah. Tanpa melepaskan ciuman,
Pram terus memainkan
jari-jarinya di memekku sampai satu saat aku
merasakan kalau orgasmeku
tak terbendung lagi. Sambil menahan suaraku,
aku melumat bibir Pram
sekeras mungkin dan mendekapkan kedua
pahaku seolah tangannya jangan
sampai terlepas dari memekku. Dan ketika
orgasmeku mulai pudar nafasku
sungguh tak beraturan. Ketika aku melirik ke arah
suamiku, dia hanya
tersenyum.

Beberapa saat kemudian masih dari arah
belakang, aku membuka ikat
pinggang Pram dan menelesupkan tanganku ke
balik celananya. Kurasakan
kontol Pram yang memang lebih besar dari
punya suamiku menegang dengan
keras sekali. Lalu dengan sedikit berjongkok dari
arah belakang aku lalu
mendekatkan bibirku ke arah kontol Pram. Aku
lantas mulai mengulum
kontol Pram. Sementara itu suamiku hanya bisa
menyaksikan dari sudut
matanya, karena ia harus mencurahkan
konsentrasinya ke jalan. Setelah
beberapa lama mengulum kontolnya dan
menggerakannya keluar masuk
mulutku, Pram berbisik kalau dia udah mau
nyampe alias ejakulasi.
Aku lalu mempercepat gerakan kontolnya keluar
masuk bibirku, lalu tak
lama Pram mulai melenguh dan memuncratkan
sperma-nya yang hangat di
mulutku. Saking banyaknya, sebagian dari
sperma Pram menetes membasahi
pinggiran bibirku. Aku kemudian menelan
sperma Pram. Suamiku tersenyum
kepada kami berdua dan hanya bisa bilang wow.
Aku lalu mencium bibir
suamiku (dengan sisa-sisa sperma Pram yang
masih menempel di bibirku)
sambil berbisik aku bilang terima kasih.
Tak lama kami tiba di hotel tujuan kami. Rupanya
suamiku memesan dua
kamar yang dilengkapi connecting door,
bersebelahan untuk memudahkan
akses dari satu kamar ke yang lainnya. Sementara
suamiku membereskan
administrasi hotel aku dengan menggendong
anakku yang masih tertidur
naik ke lantai 3 bareng dengan Pram. Lalu aku
masuk ke kamarku dan Pram
ke kamar sebelahnya. Setelah menidurkan anakku
di ranjang dan
membereskan barang bawaan kami, aku lalu
pergi ke kamar mandi dan mulai
mengisi bathtub. Kemudian sambil berendam aku
memainkan memekku.

Meskipun di mobil aku sempat orgasme, rasanya
memekku masih ingin
merasakan dimasuki kontol.
Tak lama suamiku mengetok pintu kamar dan
dengan hanya melilitkan
handuk, aku membuka pintu. Rupanya suamiku
sudah tidak tahan menyaksikan
adegan yang tadi aku lakukan di mobil dengan
Pram. Maka dengan bernafsu
ia langsung mencium bibirku dan membuka
bajunya. Lalu kami pergi ke
bathtub. Suamiku berbaring di bathtub dan aku
langsung menaiki badannya.
Baik aku dan suamiku sudah sama-sama
terangsang, sehingga tanpa
pemanasan aku langsung memasukkan kontol
suamiku ke memekku. Namun hanya
beberapa goyangan pantatku suamiku langsung
memuntahkan spermanya di
dalam memekku. Aku sendiri merasakan
orgasmeku makin jauh. Namun aku
bisa memahami kondisi suamiku. Suamiku
kemudian terkulai lemas di
bathtub dan setelah membersihkan memekku
aku bilang kalau aku mau ke
kamar sebelah. Suamiku hanya menggangguk
setuju.

Setelah mengeringkan badanku dengan handuk,
aku kemudian memakai celana
dalam tipis berenda berbentuk kupu-kupu yang
memperlihatkan memekku
secara berbayang, setelah itu aku mengenakan
baju tidur satinku yang
juga tipis dan memperlihatkan lekuk tubuhku
tanpa bra. Kemudian melalui
connecting door aku masuk ke kamar Pram.
Kulihat Pram dengan hanya
menggenakan celana pendek tanpa baju sedang
berbaring di ranjang
menonton televisi. Aku kemudian berdiri di depan
televisi, menghalangi
pandangan Pram ke televisi.
Pram tersenyum dengan mata yang tak berkedip
menatap seluruh liku
tubuhku. Dengan masih dalam posisi berdiri, aku
pejamkan mataku dan
mulai mengusap payudaraku dari luar pakaianku.
Lalu tanganku bergerak
keseluruh tubuhku, menelusuri halusnya kain
satin yang aku kenakan.


Perlahan tanganku mulai menyentuh memekku
yang masih terbungkus pakaian.
Lalu kemudian kurasakan tangan Pram memeluk
tubuhku. Ketika kubuka
mataku, kulihat Pram sudah duduk dipinggir
ranjang dan mulai meremas
kedua bongkahan pantatku. Lalu kemudian Pram
menyenderkan kepalanya ke
arah perutku. Perlahan tangannya bergerak ke
atas dan membuka dasterku.
Akhirnya dasterku terlepas meluncur ke bawah
dan aku kini hanya
mengenakan celana dalam kupu-kupuku.
Kedua tangan Pram kini meremas kedua
payudaraku sementara mulutnya
mencium perut dan pusarku. Sungguh sangat
membuatku makin terangsang.


Lalu Pram mulai mengulum puting payudaraku
dan mengisapnya bergantian.
Setelah beberapa lama dan memekku sudah
terasa sangat basah, Pram lalu
menurunkan ciumannya dari payudaraku,
perlahan bergerak ke bawah, kearah
perutku lalu ke arah selangkanganku dan menjilat
bagian pinggir celana
dalamku. Masih dalam posisi berdiri aku
merasasemakin tidak tahan dan
mulai meremas rambut Pram dengan gemas.
Pram lalu menarik tubuhku,
menelentangkanku di atas ranjang. Lalu kemudian
perlahan dia membuka
celana dalamku dan mulai menjilat klitoris dan
memekku.
Kali ini aku tidak menahan suaraku lagi seperti
waktu di mobil, dan
tanparagu-ragu mulai mengeluarkan erangan
seiring dengan kenikmatan yang
makin kurasakan. Dan ketika kurasakan
orgasmeku hampir mendekat aku
tarik Pram sambil minta untuk memasukkan
kontolnya sekarang juga. Lalu
Pram membuka celananya dan lalu naik ke atas
ranjang. Kini kontolnya
yang besar sudah tegak mengacung, aku
sungguh tak tahan untuk tidak
mengulumnya walau sebentar. Setelah itu Pram
mulai mengarahkan kontolnya
ke memekku dan menggesekkan bibir luar
memekku, dan dengan satu gerakan
keras Pram langsung membenamkan seluruh
kontolnya ke dalam memekku.

Karena memekku sudah sangat basah dan baru
saja dimasuki kontol suamiku
maka seketika kontol Pram langsung masuk.
Sungguh suatu kenikmatan yang
tak terhingga. Lalu dengan keras dan cepat Pram
memompa menggerakkan
kontolnya keluar masuk memekku. Dalam
kenikmatan yang makin memuncak aku
terus berkata, ayo Pram gerakin yang cepet, aku
udah mau nyampe…
Akhirnya orgasmeku tiba dan kulingkarkan kakiku
ke pinggang Pram dan
menguncinya dengan erat. Pram
mengimbanginya dengan membenamkan
kontolnya sedalam mungkin ke memekku. Lalu
aku terkulai lemas dan mulai
menata nafasku.
Pram ternyata belum sampai. Pram lalu
mencabut kontolnya dari memekku
dan memintaku berbaring telungkup. Aku lalu
telungkup sambill memeluk
bantal di kepalaku. Lalu Pram mencium
rambutku, kemudian turun ke arah
punggungku. Lidahnya bergerak menjilati
punggungku yang basah oleh
keringat. Lalu ketika tiba di kedua bongkahan
pantatku, Pram dengan
lembut menggigit dan mengisap buah pantatku
dan meninggalkan bekas merah
setelahnya. Lalu kemudian lidahnya turun ke sela
pantatku, dan mulai
menjilat anusku. Sesekali memasukkan ujung
lidahnya ke dalam lubang
anusku. Lalu kemudian menjilat garis memekku
dari arah anus sampai
klitorisku. Demikian berulang naik turun sampai
kemudian gairahku
menggebu lagu. Pram lalu memintaku
menungging dan perlahan memasukkan
kontolnya dari belakang.

Terus terang ini adalah gaya favoritku karena
gesekan kontol bisa lebih
terasa sampai menyentuh mulut rahimku.
Biasanya suamiku tidak bisa tahan
lama dengan gaya ini. Namun Pram sungguh
lain, sebab sudah lebih
setengah jam dia masih kuat menahan
ejakulasinya. Sampai akhirnya dia
bilang kalau dia udah mau sampai. Aku bilang
ayo Pram gerakin yang
cepet, dan minta supaya ejakulasi di dalam
memekku. Aku sendiri tidak
khawatir hamil karena aku ikut KB. Lalu Pram
kemudian menggerakkan
kontolnya makin cepat dan kemudian kurasakan
semprotan spermanya yang
hangat di memekku. Aku sendiri kemudian
mencapai orgasmeku yang kedua
pada saat yang hampir berbarengan. Setelah itu
dengan mendekapku dari
belakang dan dalam keadaan telanjang kami
berdua tertidur.
Pagi hari antara sadar dan tidak kurasakan
sesuatu yang geli di memekku,
ketika kulihat ternyata Pram sedang menjilati
memekku. Sekilas kulihat
jam di meja sudah menunjukkan jam setengah
lima pagi. Sambil tersenyum
aku kembali memejamkan mataku dan mulai
menikmati jilatan lidah Pram di
memekku. Tanganku meremas kedua
payudaraku mengimbangi kenikmatan di
memekku. Lantas Pram bergerak ke atasku,
melumat bibirku dan mulai
memasukkan kontolnya kembali. Kali ini kami
menikmati persetubuhan
dengan pelan dan dengan bibir yang terus saling
berciuman, suasana
terasa lebih romantis. Justru karena suasana itu
baik Pram maupun aku
tak bisa menahan orgasme terlalu lama, sehingga
kemudian Pram kembali
menumpahkan spermanya di dalam memekku.

Setelah itu aku tak mau anakku terbangun dan
mendapati ibunya tidur di
kamar lain. Jadi aku cepat-cepat memakai
dasterku tanpa mengenakan
celana dalam aku kembali ke kamarku dan
suamiku. Bunyi pintu rupanya
membangunkan suamiku, ketika dia melihatku
datang dia memberi isyarat
untuk mendekat kepadanya. Lalu tanpa berkata
apa-apa dia langsung
menyibakan dasterku dan memintaku untuk
duduk di atas wajahnya yang
terlentang di kasur. Lalu kemudian dia mulai
menjilati memekku yang
masih basah oleh sperma Pram. Dengan
bernafsu dia menjilati cairan
memekku yang telah bercampur dengan sperma
Pram yang menetes keluar dari
memekku.

Setelah puas suamiku mengajakku ke kamar
mandi dan memintaku menungging
di wastafel. Lalu dia memasukkan kontolnya ke
dalam memekku dan tak lama
ikut mengisi memekku dengan spermanya
tercampur dengan sperma Pram.
Setelah suamiku kembali ke kasur, aku kemudian
membersihkan memekku lalu
menyusul suamiku di ranjang.


Adult | GO HOME | Exit
1/2973
U-ON

inc Powered by Xtgem.com